Bahasa pemrograman atau lebih dikenal dengan coding menjadi salah satu kunci sukses bersaing di era Revolusi 4.0. Era saat ini menuntut penggunaan teknologi digital disegalah bidang. Menurut Eko Co-Founder Coding Bee Academy "Saat membuat software itu perlu cara berpikir logis dan sistematis. Belajar coding juga membuat anak-anak berpikir kreatif,".
Berpikir logis dan sistematis adalah kemampuan computational thinking. Dalam belajar coding, anak-anak bisa belajar menggunakan alogaritma dasar dan berpikir untuk menemukan serta memecahkan masalah secara kreatif. "Anak-anak yang belajar coding juga bisa membuat percaya diri. Coba bayangkan anak 9 tahun bisa membuat aplikasi. Keberhasilan itu bisa membuat percaya diri dan bangga. Dari situ bisa membuat aplikasi lebih rumit lagi," ujarnya.
Dalam proses pembuatan aplikasi, anak-anak juga bisa belajar tentang kegigihan, kesabaran, dan berani untuk mencoba. Setiap pembuatan aplikasi, setiap orang akan melakukan kesalahan.
"Instagram sendiri selalu update untuk memperbaiki bug. Bug itu untuk memperbaiki. Anak-anak bisa belajar menemukan kesalahan. Di coding itu, salah tidak apa-apa. Jangan malu untuk salah," tambahnya.
Kemampuan-kemampuan seperti berpikir logis, sistematis, kreatif, berani mencoba, dan lainnya merupakan paket kemampuan soft skills yang bisa didapatkan saat belajar coding. Kemampuan soft skills tersebut akan berguna dalam proses tumbuh kembang anak dan sebagai bekal untuk menjalani hidup.
Kemampuan coding juga meningkatkan daya saing di era teknologi yang sangat kompetitif. Individu yang memiliki kemampuan coding sudah tentu akan lebih bernilai dibanding kemampuan tradisional lainnya. Memanfaatkan teknologi secara positif seperti belajar coding juga berguna untuk menyiasati perkembangan teknologi yang semakin pesat. Seperti diketahui, paparan teknologi sejak anak-anak saat ini tak bisa dihindari
Sumber: https://edukasi.kompas.com/read/2020/02/26/18194221/manfaat-belajar-coding-untuk-anak-anak-salah-satunya-belajar-kreatif